Jadikan Jabar Lumbung Jahe Merah, PKK Gelar Lomba Taman Herbal
By Abdi Satria
nusakini.com-Bandung- Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan PT Bintang Toedjoe menggelar acara Kick Off Lomba Taman Herbal Bejo Jahe Merah di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (3/5).
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil menyambut baik gerakan menanam jahe merah. Menurutnya, program tersebut sangat bermanfaat karena di samping berkhasiat bagi masyarakat juga dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi.
"Kita tahu dalam pemanfaatan lahan ini minimal mengandung tiga hal, yakni pertama unsur ekologi, tanaman yang diolah sedemikin rupa akan menjadi tanaman yang subur. Kedua, unsur edukasi, masyarakat mengetahui manfaat dari tanaman yang ditanamnya, dan ketiga unsur ekonomi, dari apa yang kita tanam minimal akan mampu dikonsumsi pribadi," kata Atalia.
Kick Off Lomba Taman Herbal ini merupakan program lanjutan yang awalnya hanya tujuh titik untuk wilayah Bandung raya dan sekitarnya. Namun kini, 26 kabupaten/kota dan beberapa pesantren di Jawa Barat akan diikutsertakan dalam program ini.
Menurutnya, TP PKK Jawa Barat terus mengembangkan budidaya tanaman obat dengan mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang masih kosong.
"Dengan mengerakkan warga memanfaatkan pekarangan, ibu-ibu juga bisa lebih kreatif dalam kesehariannya. Mereka bahu membahu dan bekerja sama membangun lokasi sekaligus menanam bibit tanaman obat keluarga (toga)," ungkapnya.
Atalia berharap dengan lomba ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam hal pelestarian tanaman herbal. Selain itu juga bisa terus mendorong program pemerintah seperti One Village One Product, One Village One Company, dan One Pesantren One Product.
Head of Marketing and PR Bintang Toedjoe Sumarwoto menjelaskan mekamnisme lomba ini. Menurutnya, setelah peserta diberi bibit jahe merah dan pelatihan secara gratis, mereka akan diberi pendampingan selama 10 bulan agar dapat menghasilkan jahe merah yang bagus dan berkualitas.
"Ini bukan sekadar CSR (Corporate Social Responsibility) tapi CSV (Corporate Social Value). Kalau CSR itu tanggung jawabnya cuma sekali beri lalu selesai. Kalau kami ini berkelanjutan, jadi insyaallah ke depan para santri pondok pesantren akan menjadi petani binaan Bintang Toedjoe," kata Sumarwoto.
"Saat ini Bintang Toedjoe sudah menyiapkan sepuluh hektare lahan yang siap ditanami jahe merah. Kami ingin menghadirkan lumbung jahe merah. Nantinya diharapkan kami bisa ekspor jahe merah ke negara lain," tambahnya.
Sumarwoto menambahkan, tidak banyak yang tahu cikal bakal perusahan Bintang Toedjoe sebenarnya berawal di Kabupaten Garut sebelum kemudian melenggang ke pentas nasional. Dia tidak menampik kemungkinan dalam waktu dekat akan membuat pabrik di wilayah Jawa Barat.
"Pada 2020 awal kami akan dirikan prabrik di Jawa Barat dan akan dibangun taman herbal di daerah Cikarang yang nanti merupakan taman herbal terbesar di Indonesia," jelasnya.(p/ab)